Pengerjaan Proyek Preservasi Ruas Jalan Bukit Kandung-Panjalangan Harus Kejar Tayang - PotretKita Online

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 30 Desember 2025

Pengerjaan Proyek Preservasi Ruas Jalan Bukit Kandung-Panjalangan Harus Kejar Tayang



KOTA SOLOK   Proyek Preservasi Jalan Bukik Kandung–Panjalangan hari ini berdiri di persimpangan yang klasik tapi selalu berulang, antara kerja nyata di lapangan dan target administratif di atas kertas. Dengan sisa waktu efektif hanya empat hari, kata “dikebut” terdengar lebih sebagai mantra penyelamat laporan akhir tahun ketimbang cermin kesiapan pekerjaan secara utuh.


Angka-angka memang tampak meyakinkan. Progres disebut sudah menyentuh 89,95 persen. Namun di balik persentase itu, fakta lapangan berbicara lain: pengaspalan hotmix baru 45 persen, pasangan batu masih tertinggal puluhan kubikasi. Ini bukan sekadar detail teknis, melainkan inti dari kualitas jalan yang nantinya akan dipakai masyarakat—dan diuji oleh hujan, beban kendaraan, serta waktu.


Durasi kontrak 35 hari kalender untuk proyek bernilai Rp9,6 miliar sejatinya sudah sangat ketat sejak awal. Ketika pekerjaan mayor “hampir siap” tapi pekerjaan minor tertinggal, yang patut dipertanyakan bukan hanya kecepatan eksekusi, melainkan perencanaan awal dan manajemen waktu. Sebab dalam konstruksi jalan, pekerjaan minor sering kali justru menjadi penentu umur layanan, bukan sekadar pelengkap.


Optimisme subkontraktor bahwa pekerjaan bisa rampung tepat waktu—bahkan disebut telah mencapai 98 persen—berdiri kontras dengan temuan media di lapangan. Di titik inilah publik berhak bertanya: progres yang mana yang kita percayai? Yang tertera di laporan atau yang kasat mata di ruas jalan?


Opsi addendum waktu yang “sudah dibunyikan dalam kontrak” juga menyisakan ironi tersendiri. Addendum memang sah secara regulasi, tetapi bila sejak awal sudah menjadi semacam rencana cadangan tak tertulis, maka makna “deadline” berubah menjadi formalitas. Jalan tetap dikerjakan, laporan tetap disesuaikan, dan publik kembali diminta percaya bahwa semua “sesuai prosedur”.


Masalahnya, jalan bukan dokumen. Ia tidak bisa disunting ulang setelah diserahkan. Jika kualitas dikorbankan demi kejar tayang akhir tahun, maka yang dipreservasi bukan ruas Bukik Kandung–Panjalangan, melainkan ilusi ketepatan waktu.


Proyek APBN seharusnya berpijak pada dua hal yang sama kuat: akuntabilitas anggaran dan mutu hasil. Ketika satu dikejar dengan mengorbankan yang lain, maka masyarakatlah yang menanggung risikonya—entah lewat jalan cepat rusak, tambalan berulang, atau anggaran pemeliharaan baru di tahun berikutnya.


Empat hari ke depan akan menjadi penentu: apakah proyek ini benar-benar menutup tahun dengan kerja tuntas dan berkualitas, atau sekadar menyelesaikan angka agar tahun anggaran bisa ditutup tanpa tanda tanya. Seperti biasa, waktu akan menjadi auditor paling jujur—jauh lebih jujur daripada laporan progres mana pun.


Pengerjaan proyek Preservasi Ruas Jalan Bukit Kandung-Panjalangan di Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat harus kejar tayang, pasalnya Proyek yang bersumber dari Dana APBN melalui Balai Pekerjaan Jalan Nasional Wil II Provinsi Sumatera Barat hanya punya efektif waktu 4 hari lagi.


Pantauan di lapangan, Sabtu (27/12)  lalu  terlihat sejumlah item pekerjaan memang sudah hampir siap seperti pekerjaan dengan item Mayor, dan sementara pekerjaan Minor terkesan lamban.


Diperkirakan dalam pengerjaan nantinya, dengan waktu yang tersisa pesimis bahwa pekerjaan ini akan bisa diselesaikan tepat waktu.


Durasi pengerjaan proyek ini hanya 35 ( tiga puluh lima) hari kalender, terhitung dari tanggal 25 Nopember sampai dengan tanggal 31 Desember, 2025.


Adapun nilai kontrak proyek yang dikerjakan oleh PT.Azka Beton Utama  dan Konsultan Supervisi dari PT.Exxo Garmindo Perkasa KSO PT.Arci Pratama Konsultan ini adalah Rp.9.613.877.000 ( sembilan milyar lebih) dari sumber dana APBN.


Masih dalam pantauan media, bahwa pekerjaan yang akan berakhir pada 31 Desember mendatang baru mencapai progress 89.95 persen, dengan status Pengaspalan baru pada tahap printcout sebagian besar, pengaspalan (Hotmix) baru pada stadium 45 persen.


Begitu juga halnya dengan pekerjaan Pasangan Batu, masih ada yang tinggal lebih kurang 50 Kubikasi.


Berdasarkan pembicaraan dengan pihak sub.kontrak pekerjaan pasangan Batu Condro (45) menyebutkan, bahwa pihaknya optimis pelaksanaan pekerjaan ini akan selesai sesuai dengan durasi yang ada dalam kontrak, mengenai pekerjaan pasangan batu untuk pengaman tebing dan bahu jalan ditaksir ketinggalan lebih kurang 40-50 kubikasi lagi .


“Saya yakin pekerjaan ini akan selesai sesuai dengan durasi kontrak, dan progresnya sudah capai 98 persen lebih”, kata Condro.


Namun masih dalam kontrak juga dibunyikan, jika pekerjaan tidak sesuai dengan durasi kontrak, palingan penambahan waktu ( Addendum) waktu akan dilakukan antara pihak pelaksana dengan PPK dari perusahaan kontrak Induk, dalam hal ini PT. Azka Beton Utama, imbuh Condro, Namun kita berharap , ulasnya, pekerjaan ini akan terlaksana dengan baik sesuai dengan durasi  kontrak yang ada, jika tidak ada halangan yang menjadi kendala dilaksanakannya pekerjaan. *(RL)


Baca Juga

https://www.potretkita.net/2025/12/wakil-wali-kota-padang-panjang-allex.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here