JAKARTA – Anak-anak terdampak bencana sering mengalami perubahan besar pada kondisi emosi dan kehidupan sosialnya, sehingga memerlukan pendampingan khusus.
Dukungan psikososial merupakan pendampingan penting
yang dibutuhkan anak-anak korban bencana untuk membantu mereka pulih dari
trauma.
Dukungan psikososial tidak sekadar memberikan rasa aman,
tetapi juga membantu mereka beradaptasi dengan situasi baru setelah peristiwa
traumatis. Selain itu, pendampingan psikososial juga berperan penting dalam
mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak.
Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat kembali
merasa aman, lebih stabil, dan membangun ketangguhan untuk menghadapi masa
depan. Yuk kenalan lebih dalam dengan dukungan psikososial mulai dari
pengertian, tujuan, dan langkah-langkahnya.
Melansir akun Instagram @kemendikdasmen, psikososial
merupakan hubungan antara kondisi psikologis anak dan lingkungan sosialnya.
Keduanya saling memengaruhi cara anak merasa, berpikir, dan berinteraksi dengan
orang-orang di sekitarnya.
Dukungan psikososial hadir untuk membantu anak-anak yang
terdampak bencana kembali merasa aman, lebih stabil, dan perlahan beradaptasi
dengan situasi baru setelah peristiwa yang mengguncang kehidupan mereka. Dengan
dukungan yang tepat, proses pemulihan dapat berlangsung lebih efektif dan
berkelanjutan.
Dukungan psikososial memiliki beberapa tujuan penting
untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendampingan yang tepat. Jika dilakukan
dengan baik, akan menghasilkan dampak positif seperti:
· Melindungi kesejahteraan psikososial anak agar
mereka merasa aman
· Mencegah kekerasan dan penelantaraan di tengah
situasi darurat
· Menangani risiko gangguan mental pascabencana
yang dapat berdampak jangka panjang
· Menghubungkan layanan lanjutan bila diperlukan
untuk penanganan lebih mendalam
Pendampingan psikososial harus dilakukan dengan
pendekatan tepat dan penuh empati. Pendampingan psikososial dilakukan secara
bertahap dan penuh empati melalui berbagai pendekatan.
Proses pendampingan psikososial memiliki lima langkah
penting yang harus dilakukan secara sistematis, yakni: Asesmen kebutuhan anak, Rencana
kegiatan, Fasilitasi sesuai tahap perkembangan, Pilih aktivitas psikososial
yang sesuai, dan Evaluasi proses dan hasil.
Kemendikdasmen telah menyalurkan 58 relawan psikososial
di sejumlah kabupaten/kota yang terdampak bencana di Provinsi Sumatra Barat
melalui Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) per 16 Desember 2025. Bagi warga yang
membutuhkan pendampingan psikososial, dapat langsung menghubungi email Seknas
SPAB: spab@kemendikdasmen.go.id dan Hotline Seknas SPAB: 085213318836. (medcom)


.gif)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar