BRUS: Investasi Strategis Kemenag dalam Membangun Remaja Berkarakter dan Berdaya Saing - PotretKita Online

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 25 Desember 2025

BRUS: Investasi Strategis Kemenag dalam Membangun Remaja Berkarakter dan Berdaya Saing


PASAMAN BARAT –Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia yang dirancang secara khusus untuk mendampingi remaja usia sekolah, yakni sekitar 12–19 tahun. Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda, dengan tujuan membekali mereka pemahaman diri yang matang, keterampilan pengelolaan diri, serta kesiapan menghadapi berbagai tantangan kehidupan.


Secara substansial, BRUS diarahkan untuk mencegah berbagai persoalan krusial yang kerap dihadapi remaja, seperti pernikahan dini, stunting, serta kenakalan remaja. Melalui pendekatan edukatif dan preventif, program ini berupaya menanamkan kesadaran bahwa keputusan hidup yang diambil pada usia remaja akan sangat menentukan kualitas masa depan, baik secara pribadi, keluarga, maupun sosial.


Salah satu tujuan utama BRUS adalah pencegahan pernikahan dini. Remaja diberikan pemahaman komprehensif mengenai dampak negatif pernikahan di bawah umur, mulai dari risiko kesehatan reproduksi, stunting pada anak, putus sekolah, hingga ketidakmatangan emosional dan ekonomi. Dengan pemahaman tersebut, remaja diharapkan mampu menunda pernikahan hingga usia yang matang dan siap secara fisik, mental, serta sosial.


Selain itu, BRUS juga berfokus pada pembentukan karakter dan pengembangan potensi diri. Remaja dibimbing untuk mengenali jati diri, membangun konsep diri yang sehat, serta mengasah keterampilan pengambilan keputusan yang bijak. Program ini mendorong peserta agar berani bermimpi dan menyusun rencana masa depan melalui metode “Jembatan Harapan”, sebuah pendekatan reflektif yang membantu remaja memetakan cita-cita, nilai hidup, dan langkah konkret yang harus ditempuh untuk meraihnya.


Dalam aspek pencegahan perilaku menyimpang, BRUS memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba, seks bebas, serta pengaruh negatif pergaulan yang tidak sehat. Materi disampaikan secara interaktif dengan memadukan ice breaking dan permainan edukatif, sehingga suasana kegiatan menjadi lebih menarik, partisipatif, dan mudah dipahami oleh peserta.


Pelaksanaan program BRUS dilakukan di berbagai lingkungan strategis, seperti sekolah, madrasah, kelurahan, hingga majelis taklim. Kegiatan ini difasilitasi oleh Penyuluh Agama Islam yang telah tersertifikasi, serta melibatkan lintas sektor, termasuk tenaga kesehatan dan instansi terkait. Sinergi ini menunjukkan bahwa pembinaan remaja merupakan tanggung jawab bersama.


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, Rali Tasman, menegaskan bahwa program BRUS merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Agama dalam mendukung pengembangan potensi remaja sekaligus melindungi mereka dari dampak negatif pernikahan dini. Ia menyampaikan bahwa peserta dibekali materi mengenai bahaya pernikahan dini, hak-hak anak dan remaja, serta pentingnya melanjutkan pendidikan demi masa depan yang lebih baik.


Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Puskesmas Waihaong dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasaman Barat, yang memberikan penguatan materi kesehatan remaja dan pencegahan penyalahgunaan narkoba.


Secara keseluruhan, BRUS merupakan investasi strategis Kementerian Agama dalam mencetak generasi muda yang berkarakter kuat, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki kecakapan hidup yang memadai. Program ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, yakni membangun sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Oleh. : Gusmizar

Pranata Humas Ahli Muda pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, dan Praktis Jurnalistik di Pasaman Barat.

Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here