Universitas Muhammadiyah Memulihkan Luka yang Tak Tampak Ketika Psikososial Tak Terpisahkan dari Tanggap Bencana - PotretKita Online

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 31 Desember 2025

Universitas Muhammadiyah Memulihkan Luka yang Tak Tampak Ketika Psikososial Tak Terpisahkan dari Tanggap Bencana




PADANG —  Bencana alam seperti banjir tidak hanya merusak infrastruktur dan harta benda — ia meninggalkan jejak yang jauh lebih dalam pada ranah psikologis korbannya. Terutama bagi kelompok yang paling rentan anak-anak. Ketika air surut dan lumpur dibersihkan, luka batin, dan trauma sering kali tetap tertinggal, mengintai kehidupan sosial dan psikologis mereka. Di sinilah urgensi program pendampingan psikososial muncul sebagai komponen vital dari upaya tanggap bencana yang sejati, bukan sekadar respons fisik belaka.


Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melalui Tim Psychosocial Support Program dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana menggambarkan paradigma respons bencana yang holistik. Pada 24 Desember 2025, tim ini menyelenggarakan sesi trauma healing bagi anak-anak korban banjir di Masjid Muttaqiin, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, melibatkan sekitar 50 peserta yang mengikuti berbagai aktivitas ekspresif seperti puzzle, origami, dan mewarnai gambar — bukan sekadar permainan, tetapi strategi psikososial untuk membantu mengekspresikan emosi, menurunkan kecemasan, dan memulihkan rasa aman pascabencana. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Pendekatan ini, yang dirancang sebagai bagian dari program “Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Psychological First Aid”, bukanlah sekadar bentuk hiburan; ia merupakan pertolongan pertama psikologis yang terstruktur. Aktivitas yang terlihat sederhana itu dirancang untuk membuka ruang aman bagi anak-anak — ruang di mana mereka bisa mengungkapkan pengalaman traumatis mereka dengan cara yang sehat dan kreatif. Ini adalah bentuk respons bencana yang berbicara pada kebutuhan batin yang sering terabaikan: kebutuhan untuk merasa didengar, dimengerti, dan kembali aman secara emosional. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan tokoh lokal dan masyarakat, mulai dari lurah hingga pimpinan cabang Muhammadiyah, serta tim yang terdiri dari dosen, staf, dan mahasiswa bidang Bimbingan Konseling Islam. Kehadiran para pemimpin lokal dan sivitas akademika mengirimkan pesan kuat bahwa pemulihan psikologis bukan urusan individu semata, tetapi tanggung jawab kolektif masyarakat. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Lebih jauh lagi, pendampingan ini menekankan bahwa tanggap bencana efektif bukan hanya tentang membangun kembali rumah, tetapi juga membangun kembali rasa aman dan harapan. Ketika sebuah komunitas mengalami bencana besar, struktur sosial dan rasa stabilitas hancur. Trauma dapat menghambat perkembangan emosional dan sosial anak, mempengaruhi hubungan mereka dengan lingkungan serta kemampuan mereka untuk belajar dan bermain — aspek penting dalam tumbuh kembang manusia. Program psikososial memberikan landasan bagi anak untuk kembali percaya pada dunia mereka, melalui aktivitas yang memupuk keterampilan coping dan interaksi sosial. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Pendekatan ini juga mencerminkan pergeseran paradigma dalam respons bencana di Indonesia. Tidak hanya UMSB, tetapi lembaga lain seperti Baznas dan pemerintah melalui layanan psikososial serupa, menempatkan dukungan mental dan emosional sebagai bagian integral dari bantuan pascabencana. Ini menunjukkan bahwa respon kemanusiaan modern menempatkan kebutuhan psikologis setara dengan kebutuhan material — suatu perkembangan yang sangat krusial dalam konteks negara dengan risiko bencana tinggi seperti Indonesia. Antara News


Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) melakukan kegiatan pendampingan psikososial untuk anak-anak korban banjir di Kota Padang sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat PKM Tanggap Darurat Bencana. Kegiatan ini berlangsung pada 24 Desember 2025 di Masjid Muttaqiin, Kecamatan Nanggalo sebagai bagian dari program “Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Psychological First Aid: Pendampingan Trauma Healing bagi Korban Banjir di Sumatera Barat” yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI. Program direncanakan berjalan 24–28 Desember 2025. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Dalam kegiatan tersebut, lebih dari 50 anak mengikuti sesi trauma healing yang menggabungkan aktivitas ekspresif seperti bermain puzzle, membuat origami, dan mewarnai gambar. Aktivitas ini dirancang untuk membantu mereka mengekspresikan emosi, mengurangi kecemasan, serta memulihkan rasa aman setelah mengalami bencana. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Selain sesi psikososial, tim juga memberikan meja belajar dan makanan bergizi untuk mendukung kebutuhan belajar dan kesehatan anak-anak selama masa pemulihan. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Tim pelaksana terdiri dari dosen dan staf dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Agama Islam UMSB, bersama mahasiswa yang terlibat langsung dalam pendampingan. Salah satu anggota tim, Thaheransyah, S.Sos.I., M.A., menekankan pentingnya dukungan psikososial bagi anak-anak korban bencana untuk membantu mereka merasa aman kembali dan mengatasi tekanan emosional pascabencana. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat


Selain di lokasi utama, tim juga melaksanakan kegiatan serupa di Sekayan Paku, memperluas jangkauan layanan psikososial untuk masyarakat yang terdampak banjir. Melalui pendekatan Psychological First Aid, UMSB berupaya mempercepat pemulihan psikologis penyintas banjir sekaligus memperkuat daya tahan komunitas di wilayah rawan bencana, sesuai dengan misi institusi dalam menghadirkan dampak positif di tengah masyarakat saat situasi darurat. (Humas UM)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here