Perjuangan Zavian Malik Haqqi: Bupati, Kunjungi Bayi Penderita Kelainan di Lingkuang Aua Timur - PotretKita Online

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 22 Desember 2025

Perjuangan Zavian Malik Haqqi: Bupati, Kunjungi Bayi Penderita Kelainan di Lingkuang Aua Timur


PASAMAN BARATDi sebuah rumah sederhana di Jorong Rimbo Binuang Timur, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman, harapan tumbuh di tengah ujian berat yang dihadapi sebuah keluarga muda. Bayi bernama Zavian Malik Haqqi, yang baru berusia dua bulan, menjadi simbol keteguhan dan kasih sayang orang tua di tengah keterbatasan.


Kondisi Zavian menarik perhatian Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat. Bupati Pasaman Barat, Yulianto, didampingi Ketua TP PKK, Sifrowati Yulianto, mengunjungi langsung Zavian pada Jumat (19/12) lalu. Kunjungan tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap penyandang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), khususnya anak-anak dengan kondisi kesehatan khusus.


Sejak dilahirkan, Zavian diketahui mengalami sejumlah kelainan bawaan serius, di antaranya hidrosefalus, bibir sumbing, serta gangguan pada pembentukan organ hidung. Bahkan, saat usia kandungan ibunya memasuki enam bulan, dokter telah mendiagnosis adanya infeksi virus pada janin. Diagnosis tersebut menjadi awal dari perjuangan panjang keluarga kecil ini.


Zavian sempat menjalani perawatan intensif selama satu bulan di RS Yarsi Ibnu Sina Simpang Empat, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang. Di rumah sakit rujukan tersebut, Zavian menjalani tindakan operasi untuk mengurangi cairan di kepala serta pemasangan selang dari kepala ke tubuh. Pascaoperasi, perkembangan kondisi Zavian menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana ukuran kepalanya mulai mengecil. Meski demikian, dokter merekomendasikan kontrol rutin setiap satu hingga tiga bulan guna memastikan kondisi kesehatannya tetap terpantau.


Di balik perjuangan medis tersebut, terdapat kisah pengorbanan orang tua. Zavian adalah buah hati dari pasangan Juni Arifka (29) dan Mike Raga Patmi (30). Sang ayah bekerja sebagai buruh harian lepas di sebuah kedai sayur dekat rumah mereka, sementara ibunya terpaksa menghentikan aktivitas berjualan sarapan pagi demi fokus merawat Zavian sejak masa kehamilan.


Secara fisik, tempat tinggal keluarga ini tergolong layak huni dengan fasilitas dasar yang memadai, seperti listrik 900 watt, MCK, serta akses air bersih dari PDAM. Namun dari sisi ekonomi, pendapatan keluarga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, biaya pengobatan dan mobilitas ke luar daerah untuk kontrol rutin menjadi tantangan besar yang harus mereka hadapi.


Meski demikian, Zavian dan keluarganya tidak berjalan sendiri. Dukungan sosial dari keluarga besar dan masyarakat sekitar mengalir tanpa henti. Warga secara bergantian datang memberikan bantuan serta dukungan moril, memperlihatkan kuatnya nilai gotong royong di tengah masyarakat.


Dalam kunjungannya, Bupati Yulianto menyampaikan empati mendalam kepada keluarga Zavian. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus hadir memberikan perhatian dan pendampingan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesejahteraan sosial.


Di tengah keterbatasan dan ujian berat, Zavian Malik Haqqi menjadi pengingat bahwa harapan selalu ada—tumbuh dari kepedulian, kebersamaan, dan kasih sayang yang tak pernah padam. (gmz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here